Home Khas Jawa Nikmatnya Lupis, Kue Tradisional yang Selalu Dikenang

Nikmatnya Lupis, Kue Tradisional yang Selalu Dikenang

by crape
110 views

Halo, pecinta kuliner! Kali ini kita ngobrolin soal sebuah kue tradisional yang mungkin aja bisa bikin kamu nostalgia. Apalagi kalau bukan lupis, kue ketan bungkus daun pisang yang legendaris ini. Enggak hanya enak, lupis juga sarat akan kenangan. Enggak percaya? Yuk, kita kenalan lebih dekat sama lupis!

Lupis, bagi sebagian orang, mungkin terdengar old school. Tapi, coba deh bayangkan. Ketan putih yang kenyal, disajikan dengan gula merah cair yang legit dan taburan kelapa parut yang wangi. Hmm, udah bisa bayangin aroma dan rasanya yang luar biasa itu? Sensasi manis dan gurih yang sempurna di setiap gigitan, bikin siapa saja yang mencoba jatuh cinta pada gigitan pertama.

Nah, di balik kelezatannya, lupis ternyata punya cerita unik loh. Kue yang satu ini bukan hanya soal rasa, tapi juga soal kenangan. Bagi yang tumbuh besar di era 90-an, lupis bisa jadi adalah teman setia. Sajian ini kerap dijumpai dalam berbagai acara, dari arisan, kenduri, sampai sarasehan.

Bagaimana cara membuat lupis? Tenang, enggak ribet kok. Kamu hanya butuh ketan putih, daun pisang, gula merah, dan kelapa parut. Ketan direndam semalaman, lalu dibungkus menggunakan daun pisang berbentuk seperti lontong dan dikukus sampai matang. Sementara itu, gula merah dilelehkan dan disaring untuk dijadikan siraman, dan kelapa kukus untuk taburan.

Ketika semua elemen itu bersatu, voila, jadilah lupis yang siap menggoyang lidah! Sensasi kenyal ketan, manisnya gula merah, dan wangi kelapa parut, aduh, kombo yang enggak ada duanya!

Tapi tunggu, lupis bukan hanya soal rasa, tapi juga kisah dan kenangan. Ada nostalgia tersendiri di setiap gigitan. Mungkin mengingatkan pada masa kecil, atau momen-momen bahagia bersama keluarga dan teman. Lupis adalah kisah, yang tiap kali disantap, seolah mengajak kita untuk mengingat dan menghargai perjalanan hidup yang telah dilewati.

Lupis juga punya keunikan dalam penyajian. Kalau kamu perhatikan, lupis biasanya dibungkus dengan daun pisang. Ini bukan tanpa alasan. Daun pisang memberikan aroma khas yang mampu menambah kelezatan lupis. Apalagi kalau lupis ini disantap saat masih hangat, hmm, rasanya itu lho, top banget!

Ada juga loh, varian lupis yang disajikan dengan ketan hitam, yang tentu saja memberikan nuansa rasa dan warna yang berbeda. Enggak cuma itu, ada pula lupis yang di dalamnya diberi isian, seperti pisang atau kacang hijau. Semakin banyak varian, semakin beragam sensasi rasa yang bisa dirasakan.

Enggak cuma jadi kudapan, lupis juga kerap jadi bagian dari rangkaian sajian dalam berbagai upacara adat atau ritual keagamaan. Maklum saja, kue yang satu ini tidak hanya enak, tapi juga memiliki nilai filosofis. Dalam beberapa tradisi, lupis melambangkan kesederhanaan, kerendahan hati, dan keberuntungan.

Enggak percaya? Coba deh, amati bentuk lupis yang sederhana. Meski begitu, di dalamnya tersimpan rasa yang luar biasa. Sebuah filosofi bahwa sesuatu yang tampak sederhana bisa memiliki nilai yang tinggi. Enggak heran kalau lupis selalu ada dalam momen-momen penting, mengingatkan kita semua akan arti kesederhanaan dan kebersamaan.

Sekarang, setelah mengenal lebih dekat dengan lupis, apa kamu jadi ingin mencobanya? Atau, mungkin, kangen dengan sensasi rasa dan kenangan yang dibawanya? Wah, enggak usah ditunda-tunda lagi. Yuk, kita cari lupis dan bersiap untuk melanglang buana dalam kenangan bersama kue tradisional yang satu ini!

Selamat menikmati, dan jangan lupa, biarkan setiap gigitan lupis membawa kamu pada perjalanan indah dalam kenangan! Selamat bernostalgia!

jajanan lainnya

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.