Home Khas Magelang Getuk, Cemilan Legendaris Nan Gurih

Getuk, Cemilan Legendaris Nan Gurih

by crape
88 views

Halo, teman-teman! Ngomongin cemilan, pasti banyak yang udah nggak asing sama yang satu ini: Getuk. Apa sih yang ada di pikiran kamu waktu denger kata “Getuk”? Mungkin nostalgia masa kecil, cita rasa manis dan gurih, atau mungkin juga rasa penasaran buat mencicipi lagi? Nah, kali ini kita bakal bahas tuntas soal Getuk, cemilan legendaris nan gurih yang nggak pernah lekang oleh waktu.

Getuk, Apa Sih?

Dibanding makanan lain yang sering diolah dengan berbagai macam bumbu dan teknik masak yang rumit, Getuk adalah salah satu makanan ringan yang simpel banget proses pembuatannya. Getuk ini biasanya terbuat dari bahan dasar singkong atau ubi, tergantung dari daerahnya. Proses pembuatannya juga nggak ribet, cukup dikukus, ditambah dengan gula, dan voila! Kamu udah punya Getuk yang siap dinikmati.

Asal-Usul Getuk

Dari mana sih asal-usul Getuk ini? Nggak ada catatan sejarah pasti tentang kapan pertama kali Getuk diciptakan, tapi banyak yang meyakini bahwa Getuk sudah ada sejak zaman dahulu kala di Indonesia. Namun, kemungkinan besar Getuk ini berasal dari daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur.

Bisa jadi, Getuk awalnya merupakan makanan yang dibuat oleh nenek moyang kita sebagai cara untuk memanfaatkan singkong atau ubi yang berlimpah pada masa itu. Kebutuhan makanan yang praktis dan tahan lama, itulah yang mungkin mendorong lahirnya cemilan Getuk yang kita kenal sekarang.

Variasi Getuk

Getuk nggak hanya punya satu varian rasa, lho. Ada banyak variasi Getuk yang bisa kita temui, tergantung dari daerah dan preferensi masing-masing orang. Beberapa jenis Getuk yang paling populer antara lain:

  • Getuk Lindri. Getuk Lindri adalah yang paling umum dan mungkin yang sering kita temui di pasar atau toko kue. Getuk ini biasanya berbentuk kecil-kecil seperti batang, dengan warna putih atau cokelat muda. Rasanya manis dengan sedikit gurih, karena gula yang digunakan untuk membuatnya.
  • Getuk Singkong. Getuk Singkong, seperti namanya, menggunakan singkong sebagai bahan dasarnya. Teksturnya lembut dan rasa singkong yang khas sangat terasa. Getuk Singkong biasanya dicampur dengan gula kelapa untuk memberikan rasa manis yang pas.
  • Getuk Ubi. Sama seperti Getuk Singkong, Getuk Ubi juga mengandalkan ubi sebagai bahan utamanya. Rasanya lebih gurih daripada Getuk Singkong karena ubi cenderung memiliki cita rasa yang lebih kaya dibandingkan singkong.
  • Getuk Goreng. Getuk Goreng adalah varian yang sedikit berbeda. Getuk ini digoreng hingga menjadi renyah di luar namun lembut di dalam. Rasanya juga biasanya lebih gurih dan garing daripada Getuk kukus biasa.

Cara Membuat Getuk

Nah, buat yang penasaran pengen mencoba membuat Getuk sendiri di rumah, nggak usah khawatir, karena cara membuatnya sangat sederhana. Berikut langkah-langkahnya:

Bahan-bahan:

  • 500 gram singkong/ubi, kupas dan potong-potong
  • 150 gram gula pasir
  • 100 ml air
  • Secubit garam
  • Pewarna makanan (opsional)
  • Kelapa parut secukupnya

Langkah-langkah:

  1. Kukus singkong/ubi hingga empuk. Biasanya butuh sekitar 15-20 menit. Setelah empuk, angkat dan biarkan dingin sejenak.
  2. Haluskan singkong/ubi yang telah dikukus. Bisa dengan cara diuleg atau menggunakan food processor.
  3. Campur gula pasir, air, dan garam dalam panci. Masak hingga gula larut dan membentuk sirup. Jika ingin memberikan warna pada Getuk, tambahkan pewarna makanan sesuai selera.
  4. Masukkan singkong/ubi yang telah dihaluskan ke dalam panci berisi sirup gula. Aduk rata hingga adonan merata dan tercampur dengan baik.
  5. Tuang adonan Getuk ke dalam wadah yang telah diolesi sedikit minyak. Ratakan permukaannya.
  6. Biarkan Getuk dingin dan mengeras. Setelah itu, potong sesuai dengan selera.
  7. Gulung potongan Getuk dalam kelapa parut hingga merata. Getuk siap disajikan!

Getuk dalam Tradisi

Getuk bukan hanya sekadar cemilan enak, tapi juga memiliki peran penting dalam beberapa tradisi di Indonesia. Salah satu tradisi yang menggunakan Getuk adalah “mapag pandan” dalam budaya Jawa. Pada saat mapag pandan, orang-orang biasanya menyajikan Getuk sebagai hidangan wajib yang disusun dalam tumpukan tinggi, yang melambangkan kesuksesan dan kemakmuran.

Selain itu, Getuk juga sering dihadirkan dalam acara-acara tertentu seperti pernikahan, khitanan, atau acara adat lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Getuk bukan hanya sekadar makanan ringan, tapi juga memiliki makna dan nilai-nilai budaya yang dalam.

Getuk, Cemilan yang Nggak Pernah Ketinggalan Zaman

Meskipun zaman terus berubah dan muncul berbagai macam cemilan baru, Getuk tetap punya tempat istimewa di hati kita. Rasanya yang manis, teksturnya yang lembut, dan kemudahannya dalam pembuatannya membuat Getuk tetap populer dari generasi ke generasi.

Selain itu, Getuk juga punya daya tarik tersendiri karena sederhana dan murah. Kamu nggak perlu khawatir nguras kantong untuk bisa menikmati cemilan yang satu ini. Bahkan, banyak ibu-ibu rumah tangga yang menjual Getuk sebagai usaha sampingan untuk menambah penghasilan keluarga. Itu artinya, Getuk juga menjadi bagian dari upaya masyarakat untuk mencari tambahan rezeki.

Selain dijual secara mandiri, Getuk juga sering menjadi komoditas di pasar tradisional. Kamu bisa dengan mudah menemukan penjual Getuk di pasar-pasar tradisional dengan beragam variasi rasa dan warna. Kelezatan Getuk membuatnya selalu laris manis, dan penjualnya pun memiliki pelanggan tetap yang selalu setia.

Inovasi dalam Dunia Getuk

Walaupun Getuk adalah makanan tradisional yang telah ada sejak lama, beberapa inovasi dan kreasi baru juga muncul dalam dunia Getuk. Beberapa produsen Getuk mencoba menghadirkan rasa-rasa yang berbeda dengan menambahkan berbagai topping seperti cokelat, keju, atau buah-buahan. Hal ini membuka peluang baru bagi mereka yang ingin mencicipi Getuk dengan sentuhan modern.

Selain itu, Getuk juga semakin mudah ditemui dalam kemasan modern, seperti kemasan plastik yang praktis. Ini memudahkan kita untuk membawa Getuk sebagai cemilan di perjalanan atau sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman.

Getuk dan Kesehatan

Meskipun rasanya yang nikmat, kita juga perlu mengingat bahwa Getuk tetap merupakan makanan manis yang mengandung gula. Konsumsi gula berlebihan dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan kita, seperti meningkatkan risiko penyakit diabetes dan obesitas. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengonsumsi Getuk dengan bijak dan tidak berlebihan.

Jika kamu ingin mengurangi kadar gula dalam Getuk, kamu bisa mencoba variasi yang lebih sehat, seperti Getuk yang dibuat dengan pemanis alami seperti madu atau menggunakan gula kelapa yang lebih rendah glikemiknya.

Kesimpulan

Getuk adalah salah satu cemilan legendaris Indonesia yang memiliki tempat istimewa di hati banyak orang. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut membuatnya menjadi favorit sejak zaman dulu hingga sekarang. Getuk juga memiliki nilai budaya yang dalam dan seringkali hadir dalam berbagai tradisi dan acara adat.

Meskipun sederhana, Getuk terus mengalami inovasi dan perkembangan dalam dunia kuliner. Variasi rasa dan kemasan yang beragam membuatnya tetap relevan dan dicari oleh berbagai kalangan.

Namun, tetap ingat untuk mengonsumsi Getuk dengan bijak, mengingat kandungan gula di dalamnya. Sebaiknya nikmati Getuk sebagai cemilan sesekali dan jangan berlebihan. Dengan begitu, kita bisa tetap menikmati kelezatan Getuk tanpa khawatir akan kesehatan kita.

Jadi, bagaimana, teman-teman? Siap mencicipi lagi Getuk yang nikmat ini atau mungkin ingin mencoba membuatnya sendiri di rumah? Selamat menikmati Getuk, cemilan legendaris nan gurih yang nggak pernah lekang oleh waktu!

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.