Rujak juhi adalah salah satu kuliner yang berasal dari Betawi. Makanan ini terdiri dari berbagai bahan seperti sayuran, tahu, kentang, dan juhi (cumi-cumi kering), yang disiram dengan saus kacang yang khas. Di makanannya ada rasa gurih, manis, dan sedikit pedas menjadikan rujak juhi sebagai favorit di berbagai kalangan, baik muda maupun tua.
Makanan khas Betawi yang satu ini memiliki cita rasa unik dan berbeda dari jenis rujak lainnya. Rujak juhi tidak hanya enak, tetapi juga memiliki sejarah panjang dan manfaat kesehatan yang luar biasa. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai sejarah, asal-usul, manfaat, dan cara membuat rujak juhi.
Sejarah Rujak Juhi
Sejarah rujak juhi dimulai dari kebiasaan masyarakat Betawi yang gemar mengolah juhi, yaitu cumi-cumi kering. Pada awalnya, juhi diolah dengan cara dijemur dan diasinkan agar dapat bertahan lama. Masyarakat kemudian menemukan cara baru untuk menyajikan juhi dengan mencampurnya dalam rujak, memberikan variasi rasa dan tekstur yang menarik.
Pada abad ke-19, rujak juhi mulai populer di kalangan masyarakat Betawi. Kehadirannya menjadi bagian dari berbagai acara tradisional seperti pernikahan, khitanan, dan selamatan. Rujak juhi tidak hanya disajikan sebagai makanan sehari-hari, tetapi juga sebagai hidangan istimewa dalam berbagai perayaan.
Rujak juhi mendapatkan pengaruh dari budaya kuliner Tionghoa yang ada di Betawi. Penggunaan juhi dalam hidangan ini menunjukkan adanya akulturasi budaya yang terjadi antara masyarakat Betawi dan Tionghoa. Kombinasi ini menghasilkan cita rasa yang unik dan menjadi bagian dari identitas kuliner Betawi.
Seiring berjalannya waktu, rujak juhi mengalami berbagai inovasi dalam penyajiannya. Beberapa variasi rujak juhi mulai muncul, dengan tambahan bahan-bahan lain seperti mie dan berbagai jenis sayuran. Namun, esensi dari rujak juhi sebagai hidangan berbahan dasar juhi tetap dipertahankan.
Manfaat Rujak Juhi untuk Kesehatan
Berikut manfaat Rujak Juhi untuk kesehatan.
1. Sumber Protein
Rujak juhi mengandung juhi yang merupakan sumber protein hewani yang tinggi. Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Dengan mengonsumsi rujak juhi, Anda dapat memenuhi sebagian kebutuhan protein harian Anda.
Protein juga membantu dalam pembentukan enzim dan hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh. Bagi mereka yang ingin menambah asupan protein tanpa harus mengonsumsi daging merah, rujak juhi bisa menjadi pilihan yang tepat.
2. Kaya Akan Serat
Rujak juhi mengandung berbagai sayuran segar seperti selada, timun, dan tauge yang kaya akan serat. Serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan karena membantu memperlancar proses buang air besar. Dengan rutin mengonsumsi rujak juhi, Anda dapat mencegah sembelit dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Selain itu, serat juga membantu mengendalikan kadar gula darah dan kolesterol. Serat dapat memperlambat penyerapan gula dalam darah, sehingga cocok bagi penderita diabetes. Bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan jantung, serat dalam rujak juhi dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
3. Mengandung Antioksidan
Bahan-bahan dalam rujak juhi, seperti timun dan tauge, mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk tubuh. Antioksidan membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Dengan mengonsumsi rujak juhi, Anda dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit degeneratif.
Antioksidan juga berperan dalam memperlambat proses penuaan. Mereka membantu menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya. Oleh karena itu, mengonsumsi rujak juhi tidak hanya baik untuk kesehatan internal, tetapi juga memberikan manfaat estetika.
4. Membantu Menurunkan Berat Badan
Rujak juhi adalah makanan yang rendah kalori namun kaya akan nutrisi. Kombinasi sayuran dan juhi memberikan rasa kenyang yang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil. Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang dalam program penurunan berat badan.
Sayuran dalam rujak juhi juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Metabolisme yang baik sangat penting untuk proses pembakaran lemak yang efektif. Dengan demikian, mengonsumsi rujak juhi secara teratur dapat membantu mencapai berat badan ideal.
Bahan-bahan Rujak Juhi
Bahan Utama
- 1 ekor juhi atau cumi jumbo asin
- 150 gram mie kuning basah yang telah direbus dan ditiriskan
- 1/2 kg kentang, dicuci bersih, dikupas, dikukus, dan dipotong-potong
- 1 ikat selada air, dicuci bersih, dan dipotong kasar
- 1/4 kol, diiris halus, diblansir, dan ditiriskan
- 1 buah mentimun, dipotong dadu kecil
- Emping melinjo renyah
- Kerupuk mie yang sudah digoreng
- Bawang goreng sebagai taburan
Bahan Bumbu Kacang
- 150 gram kacang tanah, disangrai
- 6 buah cabai rawit
- 4 siung bawang putih
- 3 buah cabai merah keriting
- 1 sendok makan ebi kering
- 100 ml air matang
- 3 sendok makan kecap manis
- 1 sendok teh cuka Dixie
- 1 sendok makan garam
- 1 sendok makan gula pasir
- 2 lembar daun jeruk, disobek-sobek
Cara Bikin Rujak Juhi
Berikut adalah langkah-langkah lengkap membuat rujak juhi
- Saus Kacang: Haluskan semua bahan kecuali daun jeruk menggunakan blender. Masak saus kacang bersama daun jeruk hingga mendidih, periksa dan sesuaikan rasanya. Sisihkan.
- Siapkan juhi, rebus hingga empuk dan matang. Angkat dan tiriskan, lalu suwir-suwir.
- Siapkan bahan pelengkap lainnya seperti kol yang sudah diblansir, kentang rebus, selada, potongan mentimun, dan mie kuning yang sudah direbus.
- Susun di atas piring saji: potongan kentang rebus, mie kuning, selada air, kol, dan potongan mentimun. Tuang saus kacang, tambahkan suwiran juhi di atasnya, dan taburi bawang goreng.
- Hidangkan dengan emping melinjo dan kerupuk mie yang gurih.
Itulah tadi penjelasan tentang sejarah Rujak Juhi, manfaat, dan resep membuatnya. Jika kamu tertarik dengan resep lainnya, bisa kunjungi artikel kami yang lainnya ya.